Sudin, 55, seorang penduduk Dusun Keperan,di Jawa Timur Indonesia, dilaporkan terkorban ketika memancing ikan, Isnin lalu menurut Portal berita Indonesia Kompas.
Nelayan tradisional ini meninggal dunia akibat kedua kakinya terlilit tali pancing dan diseret oleh ikan hiu ke dalam air laut selama kira-kira satu jam.
Mayat mangsa dilaporkan berjaya diangkat dari dalam laut tetapi dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Malah ikan hiu hasil tangkapanya seberat kira-kira 2 kwintal (200 kg) juga berjaya diangkat.
Busyairi 35, menantu mangsa mengatakan, setiap hari dirinya memancing ikan hiu bersama mertuanya dengan menggunakan motorbot.
Pada Isnin kelmarin, sebaik sahaja tiba di tengah laut, dia dan mertuanya melepaskan pancing yang sudah dipasang umpan ke laut. Setelah menunggu beberapa minit, umpan pancing mertuanya disambar ikan hiu yang cukup besar.
Menurut laporan akhbar Kompas, ikan hiu hasil tangkapan mertuanya itu sebenarnya sudah berjaya dinaikkan ke dalam bot. Namun, masih terus meronta untuk melepaskan diri dari mata kail pancing di mulutnya. Tidak lama kemudian, ikan tersebut berjaya melompat kembali ke laut dan Sudin yang sedang memegang tali, diseret bersama ke dalam laut.
“Padahal saya sudah melarang agar bapak tidak berdiri di atas tali pancing,” kata Busyairi. Melihat kejadian itu, Busyairi secara spontan terus terjun ke laut untuk menolong mertuanya, sekaligus menangkap kembali ikan hiu tersebut.
Namun, ikan tersebut terus meronta-ronta. “Ada sekitar satu jam terseret dan tenggelam di laut,” jelas Sudin.
Ikan hiu menjadi kegemaran nelayan di Situbondo lantaran harganya yang disifatkan sebagai mahal oleh penduduk setempat “Daging ikan hiu saat ini harganya mencapai Rp 4.500 per kilogramnya,” kata Supriyanto (35), jiran kepada mangsa yang terbunuh.
“Beberapa saksi sudah kami minta keterangannya dan korban murni tewas akibat terseret ikan hiu hasil pancingannya,” kata seorang pegawai Polis.
Sumber: Kompas